loading...

NOVEL: 3 DAYS Karya Aisyah Fazriah Part 7

loading...



NOVEL: 3 DAYS Karya Aisyah Fazriah Part 7

Aku tidak menyangka bahwa saat ini aku sedang berada di rumah Rere– duduk berhadapan dengannya pula. Kenapa aku bisa segugup ini padahal di sampingku ada Rasel dan di samping Rere ada Zufar. Well, kalau sewaktu-waktu Rere akan mencakarku, aku akan langsung bersembunyi di belakang punggung Rasel.
“Oke guys. Kerja kelompok kali ini gue bakal kasih kalian tugas masing-masing. Rasel, lo bagian ngegambar pulau Sumatera. Zufar, lo bagian gambar pulau Jawa. Gue ambil pulau Sulawesi. Dan terakhir Alicia, lo sisanya.” Pembukaan kerja kelompok kali ini diawali dengan pembagian gambar pulau yang ditentukan oleh Rere–tanpa ada persetujuan dariku, Rasel maupun Zufar.
“Loh?! Kok Alis kebagian banyak sih?!” Rasel menggebrak meja sambil menatap Rere tajam.
“Kalau lo mau ambil bagian Alicia, silahkan. Dan tolong jaga attitude.”
Kulihat Rasel menahan emosinya. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ya ampun Rasel, makasih udah sempat-sempatnya membelaku yang lemah ini huhu..
“Pasti kalian haus ya? Gue ambilin minum bentar.”
Saat Rere hendak berdiri, kulihat Zufar tampak menahannya lalu Rere memberinya senyuman dan kedipan. Setelah itu, Zufar melepas genggaman tangannya.
*****
Rere memasuki kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Ia merogoh saku dan mengeluarkan ponselnya. Rere langsung tersenyum begitu melihat nama seseorang tertera di layar ponsel.
Rere membuka dan membaca sebuah pesan line dari orang tersebut.
‘Kapan putus sama Farkhan?Ini udah 2 bulan.’
*****
Entah kenapa hari ini aku sangat malas untuk  bersekolah. Kalau bukan karena sebentar lagi aku akan menghadapi Ujian Nasional atau UN, aku akan memberi alasan sakit kepada wali kelasku supaya aku tidak usah repot-repot datang ke sekolah hehe.
Ketika hendak sampai kelas, tiba-tiba saja aku mendengar suara seorang cewek tengah terisak. Aku bersembunyi di balik pintu untuk memastikan apa yang telah terjadi.
“Gue gak nyangka ya ternyata selama ini gue cuma korban permainan konyol lo sama saudara lo itu. Gue ini manusia, Re. Gue punya hati.”
Rere dan Farkhan! Hah?! Kenapa mereka?!
“Gue gak suka basa basi. Kita putus.”
Kulihat Farkhan tengah berjalan ke arahku–lebih tepatnya ke arah pintu. Buru-buru aku berlari meninggalkan kelas. Kalau ketahuan kan berabe.
Rere sama Farkhan putus?!
*****
Saat pelajaran pertama berlangsung, aku tidak melihat Farkhan berada di dalam kelas. Kulihat Rere juga ketahuan sering melamun ketika guru bertanya padanya. Sebenarnya aku ingin bertanya langsung kepada mereka, tapi urusanku apa coba? Nanti malah ketahuan kalau aku naksir sama Farkhan.
“Jajan yuk, Al.”
Aku menoleh pada Rasel yang tiba-tiba saja sudah duduk di sabelahku. Ia menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum jenaka.
“Lagi lamunin apa hayooo?”
“Apa sih, Sel.”
Ia mendekatkan wajahnya.“Farkhan ya? Gue udah tahu semuanya.”
“Hah?!”
“Makanya, ayo jajan!”
Tanpa mendapat persetujuan, Rasel sudah menarikku ke kantin.
*****
Aku menopang dagu dengan malas sambil memperhatikan Rasel yang sibuk mengunyah makanannya. Kalau bukan karena Farkhan, sebenarnya aku tidak usah repot-repot menemani Rasel di sini. Toh, biasanya jika aku sedang badmood atau sedang tidak nafsu makan, Rasel biasa jajan sendiri.
“Cepetan cerita.”
Rasel berhenti mengunyah makanannya lalu menatapku sambil tersenyum. “Kepo banget yaaa?”
Aku mendengus kesal. “Iyalah! Buruan ceritaaa..”
“Jadi begini..”
Kalimat-kalimat selanjutnya yang diucapkan Rasel, berhasil membuatku terkejut dan tidak percaya dengan apa yang telah terjadi pada hubungan Rere dan Farkhan–yang kuketahui hubungan mereka selalu adem.
Aku menjilati bibirku yang terasa kering, well karena aku belum sarapan sejak tadi pagi, dan di sini–di kantin, tiba-tiba saja aku tidak nafsu makan. Sedikit agak kelaparan sih, tapi aku sudah terbiasa dengan ini.
“Tahu gak, Al?”
“Hm?”
“Gue udah jadian sama Rendi.”
*****
Aku terbengong-bengong di mejaku sambil mengingat beberapa kejadian yang sudah kualami sejak dari pagi tadi.
Farkhan dan Rere putus.
Penyebab mereka putus adalah karena saudaranya Rere sendiri.
Zufar, Rendi dan Farkhan sedang berantem.
Rasel jadian.
Haa.. kenapa hari ini begitu aneh? Apa karena besok Farkhan ulangtahun? Hah?! Oh iya.. besok si Farkhan ulangtahun...
Kulihat ke belakang–ke meja Farkhan–terlihat Farkhan tengah tertidur di mejanya. Aku menatapnya iba. Kalau saja tidak ada permainan konyol antara Rere dan saudaranya–tidak pasti juga–semua ini akan baik-baik saja.
*****
Saat pulang sekolah tadi, entah aku yang terlalu banyak berkhayal atau mungkin terlalu banyak bermimpi, tiba-tiba saja Farkhan mengajakku untuk pulang bersama. Senang memang, tapi aku menolaknya. Kenapa? Aku tahu cuma bahan pelampiasan Farkhan. Mana ada orang habis putus langsung jalan sama cewek lain? Benar-benar cuma pelampiasan. Tapi kenapa harus aku?!
            Aku mengusap-usap wajahku. Drama Korea yang sedang kutonton pun tidak ada efeknya–efek baper biasanya, pikiranku masih melayang pada kejadian aneh hari ini.


****************************to be continued*******************************
loading...

Related Posts:

0 Response to "NOVEL: 3 DAYS Karya Aisyah Fazriah Part 7"

Post a Comment